Konsep Kesetimbangan Kimia
KESETIMBANGAN KIMIA
Pernahkah kamu melihat kayu yang dibakar sampai habis dan menjadi abu? Kira-kira dapatkah abu tersebut diubahakan kembali menjadi kayu yang utuh?
Apakah ada reaksi kimia yang dapat balik, yaitu reaktan dapat membentuk produk dan produk dapat terurai kembali menjadi reaktan?
Nah, kasus ini merupakan salah satu contoh dari kesetimbangan kimia. Semua benda yang diam dan tidak bergerak dapat dikatakan selalu ada di dalam keadaan setimbang.
Kesetimbangan kimia adalah keadaan saat kedua reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang tidak memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu.
- Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat satu wujud zat, misalnya gas atau larutan. Contoh reaksi kesetimbangan homogen:
N2 (g)
+ 2O2 (g) ⇄ 2NO2 (g)
H2 (g)
+ Br2 (g) ⇄ 2HBr (g)
N2 (g) + 3H2 (g) ⇄ 2NH3 (g)
- Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat berbagai macam wujud zat, misalnya gas, padat, cair dan larutan. Contoh reaksi kesetimbangan heterogen:
CaSO4 (S) + H2O
(l) ⇄ Ca2+ (aq) + SO4 2- (aq)
S (s) + O2 (g)
⇄ SO2 (g)
CaCO3 (s) ⇄ CaO (s) + CO2 (g)
Kesetimbangan disosiasi adalah reaksi kesetimbangan dari reaksi penguraian gas. Besaranya bagian zat yang terdisosiasi dinyatakan oleh derajat disosiasi, yaitu perbandingan antara jumlah zat yang terdisosiasi dengan jumlah zat mula-mula. Derajat disosiasi (α) dapat berupa angka desimal, pecahan, ataupun dalam persentase, nilainya antara 0 < α < 1, atau persentase yang memiliki nilai 0 < α < 100%. Jika nilai:
α = 0, zat tidak
terdisosiasi
α = 1, zat terdisosiasi
sempurna
dan jika 0 < α < 1, zat terdisosiasi sebagian.
Rumus perhitungan nilai derajat disosiasi, yaitu:
Tetapan Kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan (K) merupakan konstanta (angka/nilai tetap) perbandingan zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi kesetimbangan. Dengan kata lain, tetapan kesetimbangan merupakan angka yang menunjukkan perbandingan secara kuantitatif antara produk dengan reaktan.
Tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) merupakan perbandingan (hasil bagi) antara konsentrasi molar zat-zat ruas kanan dengan konsentrasi molar zat ruas kiri yang dipangkatkan dengan koefisiennya. Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kc dan diberi nilai = 1. Rumus perhitungan nilai Kc, yaitu:
Reaksi: pA
(g) + qB (g) ⇄ rC (g) + sD (g)
Tetapan kesetimbanganya,
Ket:
Kc = Tetapan kesetimbangan konsentrasi
[A]. [B]. [C], [D] = Konsentrasi zat A, B, C, D
p, q, r, s = Koefisien zat A, B,
C, D
Tetapan kesetimbangan parsial (Kp) merupakan perbandingan (hasil bagi) antara tekanan parsial (Px) zat-zat ruas kanan dengan tekanan parsial zat ruas kiri yang dipangkatkan dengan koefisien masing-masing. Hanya zat yang berfasa gas (g) yang diperhitungkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kp. Zat dengan fasa selain gas (s, l, aq) tidak dicantumkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kp, tetapi diberi nilai = 1. Rumus perhitungan nilai Kp, yaitu:
Reaksi: pA
(g) + qB (g) ⇄ rC (g) + sD (g)
Tetapan kesetimbanganya,
Ket:
Kp = Tetapan kesetimbangan parsial
PA. PB. PC,
PD = Tekanan
parsial zat A, B, C, D
p, q, r, s = Koefisien zat A, B,
C, D
Rumus penentuan nilai tekanan
parsial suatu zat yaitu:
Ket:
Px = Tekanan parsial
gas x
Mol x = Mol zat x
Mol total = Jumlah mol zat gas pada
keadaan setimbang
P total = Tekanan total
Hubungan antara nilai Kc dan Kp digambarkan
dalam persamaan matematis, sebagai berikut:
Kp = Kc. (RT)Δn
Ket:
Kp = Tetapan kesetimbangan parsial
Kc = Tetapan kesetimbangan konsentrasi
R = Tetapan gas 0,0821 (L.atm/mol/ K)
T = Suhu (K)
Δn = Selisih antara koefisien produk dan reaktan
Belajar lebih menyenangkan dengan Flipbook
Komentar
Posting Komentar